Biner adalah sistem nomor yang
digunakan oleh perangkat digital seperti komputer, pemutar cd, dll Biner
berbasis 2, tidak seperti menghitung sistem desimal yang Basis 10 (desimal).
Dengan kata lain, Biner hanya
memiliki 2 angka yang berbeda (0 dan 1) untuk menunjukkan nilai, tidak seperti
Desimal yang memiliki 10 angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9).
Contoh dari bilangan biner: 10011100
Seperti yang anda lihat itu hanya
sekelompok nol dan yang, ada 8 angka dan angka-angka tersebut adalah bilangan
biner 8 bit. Bit adalah singkatan dari Binary Digit, dan angka masing-masing
digolongkan sebagai bit.
·
Bit di
paling kanan, angka 0, dikenal sebagai Least Significant Bit (LSB).
·
Bit di
paling kiri, angka 1, dikenal sebagai bit paling signifikan (Most significant
bit = MSB)
notasi yang digunakan dalam sistem
digital:
·
4 bits =
Nibble
·
8 bits =
Byte
·
16 bits =
Word
·
32 bits =
Double word
·
64 bits =
Quad Word (or paragraph)
Saat menulis bilangan biner Anda
perlu menandakan bahwa nomor biner (basis 2), misalnya, kita mengambil nilai
101, akan sulit untuk menentukan apakah itu suatu nilai biner atau desimal
(desimal). Untuk menyiasati masalah ini adalah secara umum untuk menunjukkan
dasar yang dimiliki nomor, dengan menulis nilai dasar dengan nomor, misalnya:
1012 adalah
angka biner dan 10110 i adalah nilai decimal (denary.
Setelah kita mengetahui dasar maka
mudah untuk bekerja keluar nilai, misalnya:
1012 = 1*22 +
0*21 + 1*20 = 5 (Lima)
10110 = 1*102 + 0*101 + 1*100 = 101 (seratus satu)
10110 = 1*102 + 0*101 + 1*100 = 101 (seratus satu)
Satu hal lain tentang bilangan biner
adalah bahwa adalah umum untuk menandai nilai biner negatif dengan menempatkan
1 (satu) di sisi kiri (bit yang paling signifikan) dari nilai. Hal ini disebut
tanda bit, kita akan membahas hal ini secara lebih rinci pada bagian
selanjutnya dari tutorial.
Nomor elektronik biner disimpan /
diproses menggunakan off atau pulsa elektrik, sistem digital akan menafsirkan
Off dan On di setiap proses sebagai 0 dan 1. Dengan kata lain jika
tegangan rendah maka akan mewakili 0 (off), dan jika tegangan yang tinggi akan
mewakili 1 (On).
Konversi biner ke desimal Untuk
mengkonversi biner ke desimal adalah sangat sederhana dan dapat dilakukan
seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Misalkan kita ingin mengkonversi
nilai 8 bit 10011101 menjadi nilai desimal, kita dapat menggunakan rumus
seperti di bawah ini bahwa:
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
Seperti yang Anda lihat, kita telah
menempatkan angka 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128 (pangkat dua) dalam urutan
numerik terbalik, dan kemudian ditulis nilai biner di bawah ini.
Untuk mengkonversi, Anda hanya
mengambil nilai dari baris atas di mana ada angka 1 di bawah, dan kemudian
menambahkan nilai-nilai tersebut bersamaan.
Misalnya, dalam contoh, kta akan
menjumlahkan angka pada baris atas yang diwakili oleh angka 1 dibawah maka
dijumlahkan seperti ini :
128 + 16 + 8 + 4 + 1 = 157.
Untuk nilai 16 bit Anda akan
menggunakan nilai desimal 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024, 2048,
4096, 8192, 16384, 32768 (Pangkat dua) untuk konversi .
Karena kita tahu biner adalah basis
2 maka angka di atas dapat ditulis sebagai berikut :
1*27 + 0*26 +
0*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 +
0*21 + 1*20 = 157.
Konversi desimal ke biner
Untuk mengubah desimal ke biner juga
sangat sederhana, Anda hanya membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian
menuliskan sisanya, ulangi proses ini sampai Anda tidak bisa membagi dengan 2
lagi, misalnya mari kita mengambil nilai desimal 157:
·
157 ÷ 2 = 78 dengan sisa 1
·
78 ÷ 2 =
39 dengan sisa 0
·
39 ÷ 2 =
19 dengan sisa 1
·
19 ÷ 2 =
9 dengan sisa 1
·
9 ÷ 2 =
4 dengan sisa 1
·
4 ÷ 2 =
2 dengan sisa 0
·
2 ÷ 2 =
1 dengan sisa 0
·
1 ÷ 2 = 0
dengan sisa 1
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan
basis dua adalah sebuah sistem penulisan angkadengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern
ditemukan olehGottfried Wilhelm Leibniz pada abad
ke-17. Sistem
bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari
sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut
dengan istilah bit, atau Binary Digit.
Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1
Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8
bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII,American Standard Code for Information Interchange menggunakan
sistem peng-kode-an 1 Byte.
20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
dst
Desimal
|
Biner (8
bit)
|
0
|
0000 0000
|
1
|
0000 0001
|
2
|
0000 0010
|
3
|
0000 0011
|
4
|
0000 0100
|
5
|
0000 0101
|
6
|
0000 0110
|
7
|
0000 0111
|
8
|
0000 1000
|
9
|
0000 1001
|
10
|
0000 1010
|
11
|
0000 1011
|
12
|
0000 1100
|
13
|
0000 1101
|
14
|
0000 1110
|
15
|
0000 1111
|
16
|
0001 0000
|
Perhitungan dalam biner mirip dengan
menghitung dalam sistem
bilangan lain.
Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan
desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya
menggunakan angka 0 dan 1.
contoh: mengubah bilangan desimal
menjadi biner
desimal = 10.
berdasarkan referensi diatas yang
mendekati bilangan 10 adalah 8 (23), selanjutnya hasil pengurangan
10-8 = 2 (21). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut
10 = (1 x 23)
+ (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x
20).
dari perhitungan di atas bilangan
biner dari 10 adalah 1010
dapat juga dengan cara lain yaitu
10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam
bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1
akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian
kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam
bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (1
akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau
habis, sehingga bilangan biner dari10 = 1010
atau dengan cara yang singkat
10:2=5(0),
5:2=2(1),
2:2=1(0),
1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca
dari belakang menjadi 1010
Bilangan Biner
Posted by Virgiawan Ananda Pratama on Agustus 2, 2011
Bilangan Biner
Sebagai contoh
dari bilangan desimal, untuk angka 157:
157(10) = (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)
Perhatikan! bilangan desimal ini sering juga disebut basis 10. Hal ini dikarenakan perpangkatan 10 yang didapat dari 100, 101, 102, dst.
Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal
Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!
Untuk Desimal:
14(10) = (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4
= 14
Untuk Biner:
1110(2) = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 14
Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :
157(10) = (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)
Perhatikan! bilangan desimal ini sering juga disebut basis 10. Hal ini dikarenakan perpangkatan 10 yang didapat dari 100, 101, 102, dst.
Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal
Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!
Untuk Desimal:
14(10) = (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4
= 14
Untuk Biner:
1110(2) = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 14
Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :
Biner
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
11111111
|
Desimal
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
255
|
Pangkat
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
X1-7
|
Sekarang kita
balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana kita dapatkan angka desimal 14(10)
menjadi angka biner 1110(2)?
Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!
Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!
Biner
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
00001110
|
Desimal
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8
|
4
|
2
|
0
|
14
|
Pangkat
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
X1-7
|
Mari kita
telusuri perlahan-lahan!
·
Pertama
sekali, kita jumlahkan angka pada desimal sehingga menjadi 14. anda lihat
angka-angka yang menghasilkan angka 14 adalah 8, 4, dan 2!
·
Untuk
angka-angka yang membentuk angka 14 (lihat angka yang diarsir), diberi tanda
biner “1”, selebihnya diberi tanda “0”.
·
Sehingga
kalau dibaca dari kanan, angka desimal 14 akan menjadi 00001110 (terkadang
dibaca 1110) pada angka biner nya.
Mengubah Angka
Biner ke Desimal
Perhatikan contoh!
1. 11001101(2)
Perhatikan contoh!
1. 11001101(2)
Biner
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
11001101
|
Desimal
|
128
|
64
|
0
|
0
|
8
|
4
|
0
|
1
|
205
|
Pangkat
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
X1-7
|
Note:
·
Angka
desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64+8+4+1)
·
Setiap biner
yang bertanda “1” akan dihitung, sementara biner yang bertanda “0” tidak
dihitung, alias “0” juga.
2. 00111100(2)
Biner
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
00111100
|
0
|
0
|
0
|
32
|
16
|
8
|
4
|
0
|
0
|
60
|
Pangkat
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
X1-7
|
Mengubah Angka
Desimal ke Biner
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
Perhatikan contohnya!
1. 205(10)
205 : 2 = 102 sisa 1
102 : 2 = 51 sisa 0
51 : 2 = 25 sisa 1
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 Ć sebagai sisa akhir “1”
Note:
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 11001101(2)
2. 60(10)
60 : 2 = 30 sisa 0
30 : 2 = 15 sisa 0
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 Ć sebagai sisa akhir “1”
Note:
Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2). Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).
Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.
Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal. Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!
1 Ć 7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!
167
235
—- +
402
Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 Ć dan menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1 Ć dengan menyimpan 1
Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:
101111 Ć “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!
01011011 Ć bilangan biner untuk 91
01001110 Ć bilangan biner untuk 78
———— +
10101001 Ć Jumlah dari 91 + 78 = 169
Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang telah disebutkan di atas!
Contoh penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
1100 bilangan 3)
11011 bilangan 4)
1001 bilangan 5)
——– +
untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
——- +
110011
1100 bilangan 3)
——- +
111111
11011 bilangan 4)
——- +
011010
1001 bilangan 5)
——- +
1100011 Ć Jumlah Akhir .
sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah memang perhitungan di atas sudah benar?
Pengurangan Biner
Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:
73426 Ć lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1
9185 Ć digit desimal pengurang.
——— -
64241 Ć Hasil pengurangan akhir .
Bentuk Umum pengurangan :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 Ć dengan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!
Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama. Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:
1111011 Ć desimal 123
101001 Ć desimal 41
——— -
1010010 Ć desimal 82
Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”. Perhatikan contoh berikut!
0 Ć kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!
111101 Ć desimal 61
10010 Ć desimal 18
———— -
101011 Ć Hasil pengurangan akhir 43 .
Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!
7999 Ć hasil pinjaman
800046
397261
——— -
402705
Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001 – 1010 akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1100101
1010
———- -
100111
Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen satu atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan komplemen sembilan dan komplemen sepuluh(komplemen di dalam system biner disebut dengan komplemen satu dan komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah menanamkan prinsip ini:
“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”
Lihat contoh nyatanya!
Bilangan Desimal 123 651 914
Komplemen Sembilan 876 348 085
Komplemen Sepuluh 877 349 086 Ć ditambah dengan 1!
Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris. Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah 876 dengan simple menjadikan jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9, berarti 876+1=877!
Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!
893 893 893
321 678 (komp. 9) 679 (komp. 10)
—- – —- + —- +
572 1571 1572
1
—- +
572 Ć angka 1 dihilangkan!
Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah, komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus satu. Perhatikan Contoh .!
Bilangan Biner 110011 101010 011100
Komplemen Satu 001100 010101 100011
Komplemen Dua 001101 010110 100100
Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah ini!
110001 110001 110001
001010 110101 110110
——— – ——— + ——— +
100111 100111 1100111
dihilangkan!
Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat dijelaskan dengan memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat digit sedang membaca nol!
Sistem Oktal dan Heksa Desimal
Bilangan oktal adalah bilangan dasar 8, sedangkan bilangan heksadesimal atau sering disingkat menjadi heks. ini adalah bilangan berbasis 16. Karena oktal dan heks ini merupakan pangkat dari dua, maka mereka memiliki hubungan yang sangat erat. oktal dan heksadesimal berkaitan dengan prinsip biner!
1. Ubahlah bilangan oktal 63058 menjadi bilangan biner !
6 3 0 5 Ć oktal
110 011 000 101 Ć biner
Note:
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
Perhatikan contohnya!
1. 205(10)
205 : 2 = 102 sisa 1
102 : 2 = 51 sisa 0
51 : 2 = 25 sisa 1
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 Ć sebagai sisa akhir “1”
Note:
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 11001101(2)
2. 60(10)
60 : 2 = 30 sisa 0
30 : 2 = 15 sisa 0
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 Ć sebagai sisa akhir “1”
Note:
Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2). Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).
Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.
Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal. Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!
1 Ć 7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!
167
235
—- +
402
Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 Ć dan menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1 Ć dengan menyimpan 1
Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:
101111 Ć “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!
01011011 Ć bilangan biner untuk 91
01001110 Ć bilangan biner untuk 78
———— +
10101001 Ć Jumlah dari 91 + 78 = 169
Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang telah disebutkan di atas!
Contoh penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
1100 bilangan 3)
11011 bilangan 4)
1001 bilangan 5)
——– +
untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
——- +
110011
1100 bilangan 3)
——- +
111111
11011 bilangan 4)
——- +
011010
1001 bilangan 5)
——- +
1100011 Ć Jumlah Akhir .
sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah memang perhitungan di atas sudah benar?
Pengurangan Biner
Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:
73426 Ć lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1
9185 Ć digit desimal pengurang.
——— -
64241 Ć Hasil pengurangan akhir .
Bentuk Umum pengurangan :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 Ć dengan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!
Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama. Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:
1111011 Ć desimal 123
101001 Ć desimal 41
——— -
1010010 Ć desimal 82
Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”. Perhatikan contoh berikut!
0 Ć kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!
111101 Ć desimal 61
10010 Ć desimal 18
———— -
101011 Ć Hasil pengurangan akhir 43 .
Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!
7999 Ć hasil pinjaman
800046
397261
——— -
402705
Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001 – 1010 akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1100101
1010
———- -
100111
Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen satu atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan komplemen sembilan dan komplemen sepuluh(komplemen di dalam system biner disebut dengan komplemen satu dan komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah menanamkan prinsip ini:
“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”
Lihat contoh nyatanya!
Bilangan Desimal 123 651 914
Komplemen Sembilan 876 348 085
Komplemen Sepuluh 877 349 086 Ć ditambah dengan 1!
Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris. Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah 876 dengan simple menjadikan jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9, berarti 876+1=877!
Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!
893 893 893
321 678 (komp. 9) 679 (komp. 10)
—- – —- + —- +
572 1571 1572
1
—- +
572 Ć angka 1 dihilangkan!
Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah, komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus satu. Perhatikan Contoh .!
Bilangan Biner 110011 101010 011100
Komplemen Satu 001100 010101 100011
Komplemen Dua 001101 010110 100100
Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah ini!
110001 110001 110001
001010 110101 110110
——— – ——— + ——— +
100111 100111 1100111
dihilangkan!
Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat dijelaskan dengan memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat digit sedang membaca nol!
Sistem Oktal dan Heksa Desimal
Bilangan oktal adalah bilangan dasar 8, sedangkan bilangan heksadesimal atau sering disingkat menjadi heks. ini adalah bilangan berbasis 16. Karena oktal dan heks ini merupakan pangkat dari dua, maka mereka memiliki hubungan yang sangat erat. oktal dan heksadesimal berkaitan dengan prinsip biner!
1. Ubahlah bilangan oktal 63058 menjadi bilangan biner !
6 3 0 5 Ć oktal
110 011 000 101 Ć biner
Note:
·
Masing-masing
digit oktal diganti dengan ekivalens 3 bit (biner)
·
Untuk lebih
jelasnya lihat tabel Digit Oktal di bawah!
2. Ubahlah bilangan
heks 5D9316 menjadi bilangan biner !
heks Ć biner
5 Ć 0101
D Ć 1101
9 Ć 1001
3 Ć 0011
Note:
heks Ć biner
5 Ć 0101
D Ć 1101
9 Ć 1001
3 Ć 0011
Note:
·
Jadi
bilangan biner untuk heks 5D9316 adalah 0101110110010011
·
Untuk lebih
jelasnya lihat tabel Digit Heksadesimal di bawah!
3. Ubahlah bilangan
biner 1010100001101 menjadi bilangan oktal !
011 010 100 001 101 Ć biner
3 2 4 1 5 Ć oktal
Note:
011 010 100 001 101 Ć biner
3 2 4 1 5 Ć oktal
Note:
·
Kelompokkan
bilangan biner yang bersangkutan menjadi 3-bit mulai dari kanan!
4. Ubahlah bilangan
biner 101101011011001011 menjadi bilangan heks !
0010 1101 0110 1100 1011 Ć biner
2 D 6 C B Ć heks
0010 1101 0110 1100 1011 Ć biner
2 D 6 C B Ć heks
Tabel Digit
Oktal
Digit
Oktal
|
Ekivalens
3-Bit
|
0
|
000
|
1
|
001
|
2
|
010
|
3
|
011
|
4
|
100
|
5
|
101
|
6
|
110
|
7
|
111
|
Tabel Digit Heksadesimal
Digit
Desimal
|
Ekivalens
4-Bit
|
0
|
0000
|
1
|
0001
|
2
|
0010
|
3
|
0011
|
4
|
0100
|
5
|
0101
|
6
|
0110
|
7
|
0111
|
8
|
1000
|
9
|
1001
|
A (10)
|
1010
|
B (11)
|
1011
|
C (12)
|
1100
|
D (13)
|
1101
|
E (14)
|
1110
|
F (15)
|
1111
|
Like this:
Konversi Antar Basis Bilangan
Sudah dikenal,
dalam bahasa komputer terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu
adalahbiner, oktal, desimal dan hexadesimal. Keempat bilangan itu saling
berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara mencarinya cukup mudah untuk
dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal, hanya mencari
sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal adalah:
1. Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya.
2. Setiap angka yang bernilai satuan, dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan digit ratusan, ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu point.
1. Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya.
2. Setiap angka yang bernilai satuan, dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan digit ratusan, ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu point.
[sunting] Konversi
Biner ke Oktal
Metode
konversinya hampir sama. Cuma, karena pengelompokkannya berdasarkan 3 bit saja,
maka hasilnya adalah: 1010 (2) = ...... (8) Solusi:
Ambil tiga digit terbelakang dahulu. 010(2) = 2(8)Sedangkan
sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil akhirnya adalah: 12.
[sunting] Konversi
Biner ke Hexadesimal
Metode
konversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal. Namun
pengelompokkannya sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan adalah posisi
satuan, empat bit kedua dari kanan adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh:
11100011(2) = ...... (16) Solusi: kelompok
bit paling kanan: 0011 = 3 kelompok bit berikutnya: 1110 = E Hasil konversinya
adalah: E3(16)
[sunting] Konversi
Biner ke Desimal
Cara atau metode
ini sedikit berbeda. Contoh: 10110(2) = ......(10) diuraikan
menjadi: (1x24)+(0x23)+(1x22)+(1x21)+(0x20)
= 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22 Angka 2 dalam perkalian adalah basis biner-nya.
Sedangkan pangkat yang berurut, menandakan pangkat 0 adalah
satuan, pangkat 1 adalah puluhan, dan seterusnya.
[sunting] Konversi
Oktal ke Biner
Sebenarnya, untuk
konversi basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel konversi utama yang berada
di halaman atas. Namun dapat dipelajari dengan mudah. Dan ambillah tiga biner
saja. Contoh: 523(8) = ...... (2) Solusi:
Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah: 3 = 011 2 = 010 5 = 101
Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi satuan, puluhan dan ratusan.
Hasil:101010011(2)
[sunting] Konversi
Hexadesimal ke Biner
Metode dan
caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkannya
sebanyak dua bit. Seperti pada tabel utama. Contoh: 2A(16) =
......(2)
Solusi:
Solusi:
·
A = 1010,
·
2 = 0010
caranya: A=10
·
10:2=5(0)-->sisa
·
5:2=2(1)
·
2:2=1(0)
·
1:2=0(1)
ditulis dari
hasil akhir
hasil :1010
hasil :1010
·
2:2=1(0)-->sisa
·
1:2=0(1)
ditulis dari
hasil akhir
hasil:010
jadi hasil dan penulisannya 0101010 sebagai catatan angka 0 diawal tidak perlu di tulis.
hasil:010
jadi hasil dan penulisannya 0101010 sebagai catatan angka 0 diawal tidak perlu di tulis.
Konversi Desimal ke Hexadesimal
Ada cara dan
metodenya, namun bagi sebagian orang masih terbilang membingungkan. Cara
termudah adalah, konversikan dahulu dari desimal ke biner, lalu
konversikan dari biner kehexadesimal. Contoh: 75(10) =
......(16) Solusi: 75 dibagi 16 = 4 sisa 11 (11
= B). Dan hasil konversinya: 4B(16)
[sunting] Konversi Hexadesimal ke Desimal
Caranya hampir
sama seperti konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya adalah
16. Contoh: 4B(16) = ......(10) Solusi: Dengan
patokan pada tabel utama, B dapat ditulis dengan nilai "11".
(4x161)+(11x160) = 64 + 11 = 75(10)
[sunting] Konversi
Desimal ke Oktal
Caranya hampir
sama dengan konversi desimal ke hexadesimal. Contoh: 25(10) =
......(8) Solusi: 25 dibagi 8 = 3 sisa 1.
Hasilnya dapat ditulis: 31(8)
25 : 8 sisa 1 3 -------- 3 hasilnya adalah 31
25 : 8 sisa 1 3 -------- 3 hasilnya adalah 31
[sKonversi
Oktal ke Desimal
Metodenya hampir
sama dengan konversi hexadesimal ke desimal. Dapat diikuti dengan contoh di
bawah ini: 31(8) = ......(10) Solusi: (3x81)+(1x80)
= 24 + 1 = 25(10)
SISTEM BILANGAN BINER
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan
dengan basis 2. Sistem bilangan biner menggunakan dua buah simbol yaitu :
0 dan 1. Contoh bilangan biner adalah 1001 yang dapat diartikan dalam sistem
bilangan desimal menjadi sebagai berikut :
Position value dalam sistem bilangan biner merupakan perpangkatan dari nilai 2.
Nilai desimal dari sistem bilangan biner juga dapat dicari menggunakan rumus dibawah ini.
Contoh :
Pertambahan Bilangan BINER
Pertambahan pada sistem bilangan biner dilakukan dengan cara yang sama dengan pertambahan pada sistem bilangan desimal. Dasar dari pertambahan sistem bilangan biner dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Contoh pertambahan bilangan BINER :
Pengurangan Bilangan BINER
Pengurangan pada sistem bilangan BINER dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan sistem bilangan desimal. Dasar dari pengurangan sistem bilangan BINER dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Contoh pengurangan bilangan biner:
Pengurangan bilangan biner juga dapat dilakukan dengan menggunakan Komplemen. Terdapat dua macam komplemen pada sistem bilangan biner yaitu : Komplemen 1 (1s complement) dan Komplemen 2 (2s complement).
Contoh pengurangan bilangan biner menggunakan komplemen 1 :
Komplemen 1 pada sistem bilangan biner dilakukan dengan mengurangkan setiap bit dengan nilai 1, atau dengan cara mengubah setiap bit 0 menjadi 1 dan setiap bit 1 menjadi 0. Dengan komplemen 1, hasil digit paling kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Contoh pengurangan bilangan biner menggunakan komplemen 2 :
Komplemen 2 adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1, misalnya komplemen 2 dari bilangan BINER 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001 ditambah 1). Dengan menggunakan komplemen 2, hasil digit paling kanan dibuang, tidak digunakan.
Perkalian Bilangan BINER
Perkalian bilangan biner dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit bilangan biner dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Contoh perkalian bilangan BINER :
Perhatikan, ada dua keadaan dalam perkalian bilangan biner, jika pengali adalah bilangan 1 maka cukup disalin saja, jika pengali adalah bilangan 0 maka hasilnya semuanya 0.
Pembagian Bilangan Biner
Pembagian bilangan biner juga dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar untuk pembagian menjadi seperti dibawah ini.
Contoh pembagian pada bilangan biner :
Position value dalam sistem bilangan biner merupakan perpangkatan dari nilai 2.
Nilai desimal dari sistem bilangan biner juga dapat dicari menggunakan rumus dibawah ini.
Contoh :
Pertambahan Bilangan BINER
Pertambahan pada sistem bilangan biner dilakukan dengan cara yang sama dengan pertambahan pada sistem bilangan desimal. Dasar dari pertambahan sistem bilangan biner dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Contoh pertambahan bilangan BINER :
Pengurangan Bilangan BINER
Pengurangan pada sistem bilangan BINER dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan sistem bilangan desimal. Dasar dari pengurangan sistem bilangan BINER dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Contoh pengurangan bilangan biner:
Pengurangan bilangan biner juga dapat dilakukan dengan menggunakan Komplemen. Terdapat dua macam komplemen pada sistem bilangan biner yaitu : Komplemen 1 (1s complement) dan Komplemen 2 (2s complement).
Contoh pengurangan bilangan biner menggunakan komplemen 1 :
Komplemen 1 pada sistem bilangan biner dilakukan dengan mengurangkan setiap bit dengan nilai 1, atau dengan cara mengubah setiap bit 0 menjadi 1 dan setiap bit 1 menjadi 0. Dengan komplemen 1, hasil digit paling kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Contoh pengurangan bilangan biner menggunakan komplemen 2 :
Komplemen 2 adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1, misalnya komplemen 2 dari bilangan BINER 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001 ditambah 1). Dengan menggunakan komplemen 2, hasil digit paling kanan dibuang, tidak digunakan.
Perkalian Bilangan BINER
Perkalian bilangan biner dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit bilangan biner dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Contoh perkalian bilangan BINER :
Perhatikan, ada dua keadaan dalam perkalian bilangan biner, jika pengali adalah bilangan 1 maka cukup disalin saja, jika pengali adalah bilangan 0 maka hasilnya semuanya 0.
Pembagian Bilangan Biner
Pembagian bilangan biner juga dilakukan dengan cara yang sama dengan pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar untuk pembagian menjadi seperti dibawah ini.
Contoh pembagian pada bilangan biner :
Kata kunci: modul
tkj
Pada kesempatan ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2
sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
pertama x hal yang harus dilakukan, pergi kewarung buat beli rokok, sediakan
teh manis/kopi, tarik nafas yg dalam, ambil aba2 untuk melakukan perang dengan
angka 0 dan 1
Bilangan desimal adalah bilangan yang
menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka
berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga
bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710.
Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada
penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya
menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan
berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1byte =
8 bit. Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan
basis 16, menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian
dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10
sampai 15. Contoh penulisan : C516.
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi…
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi…
Desimal ke binner
Saya langsung saja ambil sebuah
contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. Setelah itu,
akan saya lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan
heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin
saya konversi adalah 2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah
membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2,
seperti berikut :
25 : 2 =
12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1. —–> Sampai disini masih mengerti kan?
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0. —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1. —–> Sampai disini masih mengerti kan?
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0. —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Nah, setelah didapat perhitungan
tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil
konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh,
dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012.
Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012.
Sip?
Desimal ke oktal
Lanjut…..sekarang saya akan
menjelaskan konversi bilangan desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan
proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8.
Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!!
Desimal ke heksadesimal
Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal…
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F. —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 : 16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan?
Fiuh..Lanjut lagi…
Biner ke desimal
Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal. Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1 ——> 1 x 20 = 1
0 ——> 0 x 21 = 0
0 ——> 0 x 22 = 0
1 ——> 1 x 23 = 8
1 ——> 1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan?
Biner ke oktal
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!!
Desimal ke heksadesimal
Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal…
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F. —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 : 16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan?
Fiuh..Lanjut lagi…
Biner ke desimal
Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal. Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1 ——> 1 x 20 = 1
0 ——> 0 x 21 = 0
0 ——> 0 x 22 = 0
1 ——> 1 x 23 = 8
1 ——> 1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan?
Biner ke oktal
Sudah ini, sudah itu, sekarang….nah, konversi
bilangan biner ke oktal. hehe…siap?
Untuk merubah bilangan biner ke
bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari
bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang
ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah
memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai
dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :
110
dan
111
Sengaja saya buat agak berjarak,
supaya lebih mudah dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilah2an seperti
ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110
dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian
digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari
1101112…
“Tapi, itu kan kebetulan bilangan
binernya pas 6 bit. Jadi dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau
bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Hehe…Gampang..Contohnya 110012.
5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai dari kanan ke
kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing2 diubah ke
dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja
1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil
perhitungan kok. Tinggal dipilah2 seperti tadi. Okeh?
Biner ke heksadesimal
Selanjutnya adalah konversi
bilangan biner ke heksadesimal.
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya
ingin ubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses
konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2
tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke
kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110
dan 0010
Nah, coba lihat bit2
tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu
persatu, sehingga didapat :
1110 = 14
dan
0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan
apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya
adalah E216.
Seperti tadi juga, gimana kalau
bilangan binernya tidak berjumlah 8 bit? Contohnya 1101012?
Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh
apa2 kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012.
Selanjutnya, sudah gampang kan?
Oktal ke desimal
Selanjutnya, konversi
bilangan oktal ke desimal. Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal
kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang
akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi
demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.
Oktal ke biner
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.
Oktal ke biner
Habis konversi oktal ke desimal,
maka saat ini giliran oktal ke biner. Hehe..Langsung ke contoh.
Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal 578 ke
biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi setiap
bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka
5 jika dikonversi ke biner menjadi….? 1012. Sip. Nah, 7, jika
dikonversi ke biner menjadi…? 1112. Mantap. Maka hasilnya
adalah 1011112. Jamin benar deh….
Oktal ke heksadesimal
Hmm…berarti…sekarang giliran konversi
oktal ke heksadesimal.Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan
membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita
konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai
heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke
heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika
dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16. Bisa kan? Bisa dong…
Heksadesimal ke desimal
Selanjutnya adalah konversi
bilangan heksadesimal ke desimal.Untuk proses konversi ini, caranya sama
saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan
yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh,
saya akan melakukan konversi bilangan heksa C816 ke
bilangan desimal. Maka saya ubah dulu susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari
kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
8
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
8 x 160 = 8
C x 161 = 192 ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.
Heksadesimal ke biner
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
8 x 160 = 8
C x 161 = 192 ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.
Heksadesimal ke biner
Tutorial berikutnya, konversi
dari heksadesimal ke biner.
Dalam proses konversi heksadesimal
ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bitdari
biner. Misalnya saya ingin melakukan proses konversi bilangan heksa B716 ke
bilangan biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut saya konversi
terpisah ke biner. Ingat, B16merupakan simbol untuk angka
desimal 1110. Nah, desimal 1110 jika
dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan desimal 710 jika
dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya
adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti
berikut ini :
B
7 —-> bentuk heksa
11 7 —-> bentuk desimal
1011 0111 —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood?
Heksadesimal ke oktal
11 7 —-> bentuk desimal
1011 0111 —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood?
Heksadesimal ke oktal
Last but not least, konversi heksadesimal ke
oktal.
Nah, sama seperti konversi oktal ke
heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu
konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal.
Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika
dikonversi ke oktal menjadi 3478. Hehe…Kamu bisa!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar